Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii.

Buya Syafii wafat di Yogyakarta pada Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB Nadiem mengatakan kepergian Ahmad Syafii Maarif merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.

“Keluarga besar Kemendikbudristek berbelasungkawa atas wafatnya Buya Syafii Maarif.

Bangsa Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh bangsa yang sangat berjasa dalam penanaman nilai-nilai Pancasila melalui keteladanannya,” kata Nadiem dilansir di laman resmi Kementerian Pendidikan pada Jumat, 27 Mei 2022.

Menteri Nadiem meyakini karakter Buya Syafii perlu diteladani generasi muda.

“Beliau dikenal sebagai ulama dan cendikiawan yang bijaksana dan sederhana serta konsisten dalam mengawal toleransi dan inklusi,” tuturnya.

Nadiem mengatakan pelajaran bagi Kementeriannya yang diperoleh dari Buya Syafii adalah untuk terus membumikan Pancasila.

“Buya Syafii mengingatkan kita upaya untuk membumikan Pancasila yang sangat memerlukan gotong royong semua pihak, utamanya generasi muda,” kata Nadiem.

Untuk itulah, kata Nadiem, Kementerian Pendidikan menghadirkan Kurikulum Merdeka sehingga mata pelajaran Pendidikan Pancasila bisa dipelajari melalui praktik dan pembelajaran berbasis projek.

“Sehingga anak-anak kita dapat langsung mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila,” katanya.

Sebelumnya, tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping membeberkan penyebab meninggalnya mantan Ketua PP Muhammadiyah itu meninggal karena dipicu henti jantung.

“Buya saat masuk rumah sakit ini pada 14 Mei lalu kondisinya karena serangan jantung kedua,” kata salah satu tim dokter RS PKU Muhammadiyah Gamping Sleman Yogyakarta Evita.

Evita yang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah itu mengatakan, Buya sebelumnya sempat serangan jantung pada medio awal Maret 2022 lalu namun kondisinya lantas membaik sehingga menjalani pengobatan dan kontrol berkala secara rutin di rumah sakit itu.