Stres dalam kehidupan sehari-hari meningkat selam pandemi.
Banyak cara yang dilakukan untuk mengelola stres, bisa dengan menikmati hobi atau menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga.
Selain itu, ada beberapa makanan sehat dan bergizi yang dapat dinikmati untuk menghilangkan stres dan mengurangi tingkat keparahan depresi.
Di bawah ini adalah 6 makanan yang dianjurkan Archana Batra, dokter spesialis gizi, untuk mengurangi stres dengan menurunkan kadar kortisol, dikaitkan dengan siklus tidur, peradangan, kadar gula darah, dan tekanan darah, sekaligus menambahkan nutrisi ke tubuh dengan baik.
1.
Teh chamomile Ada bukti yang menyatakan manfaat pengobatan dari chamomile, seperti penurunan stres yang terlihat dan peningkatan tidur nyenyak pada individu.
Secangkir teh chamomile hangat memberikan efek menenangkan yang melemaskan saraf dan melepaskan simpul stres di tubuh.
Teh chamomile telah menunjukkan efek relaksasi pada kram dan nyeri haid, dan mengobati beberapa masalah pencernaan seperti mual dan kembung.
Minuman ini memiliki efek anti-inflamasi yang dapat membantu meringankan sakit perut dan diare.
2.
Peterseli Peterseli diperkaya dengan antioksidan dan vitamin K yang membantu pembekuan darah ketika ada memar atau luka pada kulit, dan juga berkontribusi pada kepadatan tulang.
Peterseli juga kaya akan vitamin C yang mengurangi stres oksidatif dan mengurangi gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.
Antioksidan mengurangi risiko penyakit kronis seperti beberapa jenis kanker dan mengendurkan otot.
3.
Blueberry Buah beri kaya akan antioksidan flavonoid dan fitonutrien yang membantu mengurangi stres dan kecemasan.
Antioksidan yang ada dalam blueberry melawan kolesterol ekstra yang akhirnya teroksidasi dalam tubuh.
Kontrol kadar kolesterol memastikan bahwa tubuh tidak rentan terhadap penyakit jantung.
Blueberry juga membantu menjaga tingkat tekanan darah dan melindungi kesehatan jantung.
Buah ini membantu meningkatkan produksi oksida nitrat yang mengurangi tekanan di pembuluh darah dan melemaskan otot, juga mengurangi risiko diabetes.
4.
Omega-3 Omega-3 adalah nutrisi penting dalam mencegah dan mengelola banyak penyakit jantung.
Ini juga menurunkan tekanan darah, peradangan, dan detak jantung yang tidak normal.
Omega-3 juga telah diketahui efektif dalam mengurangi efek depresi dan stres pada manusia.
Cara paling efisien untuk mengonsumsi omega-3 adalah melalui ikan berlemak, tetapi jika seorang vegan atau vegetarian, ada banyak alternatif yang dapat dipilih seperti alpukat, biji rami, biji chia, minyak zaitun, kenari, dan kedelai.
5.
Ubi jalar Ubi jalar mengandung vitamin B dan C, kalsium, zat besi, dan magnesium.
Makanan ini mempromosikan sistem pencernaan yang sehat dan membangun kekebalan untuk melawan berbagai penyakit.
Ubi jalar juga bermanfaat untuk mata, dan merupakan sumber karbohidrat yang baik dalam tubuh.
Jadi ketika merasa ingin mengonsumsi karbohidrat atau permen, pilih saja ubi jalar.
Ubi jalar adalah cara yang sehat untuk mengisi perut.
Serat yang ada di dalamnya memastikan pemecahan pati secara perlahan dan stabil sehingga merasa kenyang untuk waktu yang lebih lama.
6.
Cokelat hitam Jika menyukai makanan manis atau tiba-tiba sangat menginginkan sesuatu yang manis, jadikan cokelat hitam sebagai pilihan.
Banyak orang mengalami dorongan untuk makan saat stres dan mereka akhirnya mengonsumsi permen dan keripik yang menambah kalori yang tidak perlu ke tubuh.
Cokelat hitam terkenal dengan karakteristik antioksidan dan pengurangan stres.
Menggabungkan sebagian kecil cokelat hitam, katakanlah 50-60 gram setiap hari, dapat sangat membantu mengatasi kecemasan, meningkatkan memori, dan meningkatkan aliran darah di pembuluh darah untuk membantu menjaga tekanan darah tetap terkendali.
Cara terbaik untuk mengontrol tingkat stres adalah dengan mempertahankan pola makan yang sehat dan seimbang, kaya buah-buahan, sayuran, biji-bijian, lemak esensial, dan daging tanpa lemak seperti ikan dan unggas.
Makanan anti-inflamasi membantu mengendurkan saraf dan otot, serta mengurangi kadar kortisol dalam tubuh.
Stres juga dapat dikelola dengan mengikuti gaya hidup sehat dan memprioritaskan peristiwa yang terjadi dan akan terjadi dalam hidup.