Kediri -Pada 27 Juli di tahun 879 berdirilah Kerajaan Kediri berawal dari pembagian kerajaan yang dilakukan oleh Raja Airlangga.

Kelak menjadi HUT Kota Kediri.

Mengutip dari buku Ensiklopedia Sejarah Lengkap Indonesia dari Era Klasik sampai Kontemporer oleh Adi Sudirman.

Kerajaan Kediri atau Kerajaan Panjalu adalah sebuah kerajaan besar yang berdiri pada abad ke-12 antara tahun 1042-1222.

Kerajaan ini merupakan bagian dari Kerajaan Mataram Kuno.

Kerajaan Kediri bercorak Hindu.

Kerajaan Kediri bermula dari perintah Raja Airlangga untuk membagi kerajaan menjadi dua bagian pada tahun 1041 Masehi.

Pembagian kerajaan dimaksudkan untuk menghindari pertikaian.

Wilayah kerajaan Raja Airlangga dikenal sebagai Kahuripan.

Pembagian kerajaan tersebut dilakukan Brahmana sakti bernama Empu Bharada.

Kedua kerajaan tersebut dikenal sebagai Kerajaan Jenggala (Kahuripan) dan Panjalu (Kediri).

Kerajaan ini dibatasi oleh Gunung Kawi dan Sungai Brantas, seperti dikisahkan dalam prasasti Mahaksubya (1289 M), kitab Negarakertagama (1365 M), dan kitab Calon Arang (1540 M).

Pada awal masa perkembangan, Kerajaan Kediri tidak banyak diketahui orang.

Prasasti Turun Hyang II (1044) yang dikeluarkan Kerajaan Jenggala hanya memberitakan adanya perang saudara antara Jenggala dan Kediri sepeninggal Raja Airlangga.

Sejarah Kerajaan Kediri atau Panjalu mulai diketahui oleh adanya Prasasti Sirah Keting tahun 1104 atas nama Sri Jayawarsa.

Sebelum Sri Jayawarsa, hanya raja Sri Samarawijaya yang diketahui.

Letak Kerajaan Kediri yakni di daerah Jawa Timur.

Kerajaan Kediri berpusat di Daha, atau sekitar Kota Kediri sekarang.

Pusat Kerajaan Kediri tersebut terletak di tepi Sungai Brantas, yang masa itu sudah menjadi jalur pelayaran yang ramai.

Pada 2022 ini Kediri sudah berumur 1143 tahun.

Dari segi usia memang daerah yang terkenal dengan nama “Kota Tahu Takwa” ini sudah terbilang lebih tua dibanding kota-kota lain di Jawa Timur.

Zaman dulu, Kota Kediri merupakan lokasi berdirinya Kerajaan Kediri, sebuah kerajaan Hindu di Nusantara pada abad ke-11.

Pada mulanya, Kediri dijadikan sebagai permukiman perkotaan oleh Raja Airlangga yang ketika itu memindahkan pusat pemerintahan kerajaan Medang dari wilayah Kahuripan ke wilayah Dahanapura.

Kemudian, setelah Raja Airlangga meninggal, daerah kekuasaan kerajaan Medang dibagi menjadi dua yaitu ada Panjalu di barat dan Janggala di timur.

Dahanapura menjadi pusat pemerintahan Kerajaan kecil Panjalu sedangkan Kahuripan menjadi pusat pemerintahan Kerajaan kecil Jenggala.

Kerajaan kecil Panjalu lebih dikenal banyak orang kemudian dengan nama Kerajaan Kediri.

Setelah itu ketika Kerajaan Singasari semakin menguat, ibukota Dahanapura diserang danberhasil menguasai wilayah tersebut.

Kekuasaan ini terus berlanjut hingga sampai kerajaan Mataram.

Berlanjut, dalam jajahan VOC dan kolonial Belanda hingga kemerdekaan RI.

Luas wilayah Kota Kediri menurut website Pemerintah Kota Kediri adalah 63,404 km2.

Lalu, secara administratif Kota Kediri terbagi menjadi tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren.

Kecamatan Mojoroto memiliki luas wilayah sebesar 24,6 km2, Kecamatan Kota memiliki luas wilayah 14,9 km2, dan yang terakhir Kecamatan Pesantren memiliki luas wilayah sebesar 23,9 km2.

Kota Kediri juga dilalui oleh Sungai Brantas yang mengalir dari arah selatan menuju ke utara dengan jarak sebesar 7 Km.

Sungai Brantas telah membagi wilayah Kota Kediri menjadi dua yaitu barat dan timur.

Wilayah barat sungai menjadi milik wilayah Kecamatan Mojoroto, sementara itu wilayah timur sungai menjadi milik Kecamatan Kota dan Kecamatan Pesantren.