Polri resmi Operasi Patuh 2022 mulai mulai hari ini, Senin, 13 Juni 2022.

Program penertiban lalu lintas tersebut akan dilaksanakan hingga 26 Juni.

Menurut laman resmi akun @tmcpoldametro terdapat beberapa sasaran pelanggaran yang akan dikenai sanksi tilang elektronik oleh polisi.

Berikut sasaran Operasi Patuh 2022 dan sanksinya, dikutip dari laman NTMC Polri hari ini: 1.

Knalpot bising atau tidak standarLarangan penggunaan knalpot brong baik mobil maupun motor tertuang dalam Pasal 285 Ayat 1 Jo Pasal 106 Ayat 3 UU LLAJ.

Sanksi bagi pelanggarnya adalah kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

2.

Penggunaan rotator tidak sesuai peruntukanMobil atau kendaraan pelat nopol hitam dilarang menggunakan lampu rotator sesuai Pasal 287 Ayat 4 dengan sanksi kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu.

3.

Balap liarBalap liar motor atau mobil melanggar Pasal 297 jo Pasal 115 Huruf b.

Sanksinya kurungan paling lama 1 tahun atau denda maksimal Rp 3 juta jika pelakunya tertangkap Operasi patuh 2022.

4.

Melawan arusTindakan melawan arus lalu lintas melanggar Pasal 287 dengan sanksi denda paling banyak Rp 500 ribu.

5.

Pengemudi menggunakan ponselTindakan pengemudi itu melanggar Pasal 283 UU LLAJ dengan denda paling banyak Rp 750 ribu.

6.

Helm tidak standar SNITilang elektronik Operasi Patuh 2022 juga menyasar penggunaan helm pengendara motor yang tidak standar SNI.

Pelanggaran Pasal 291 tersebut dapat didenda maksimal Rp 250 ribu.

7.

Mengemudi mobil tanpa sabuk pengamanMengemudikan mobil tidak menggunakan sabuk pengaman dapat didenda paling banyak Rp 250 ribu.

8.

Berboncengan motor lebih dari satu orangPelanggaran tersebut diancam sanksi denda paling banyak Rp 250 ribu akibat kena tilang elektronik Operasi Patuh 2022.

JOBPIE | NTMC POLRI Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto.