Rambut adalah mahkota dan ciri kepribadian dan gaya seseorang.

Tak heran jika masalah rambut rontok kerap dianggap momok bagi wanita.

Pada dasarnya, masalah rambut rontok umum terjadi.

Setidaknya dalam satu hari akan ada 50-100 helai rambut rontok.

Namun, kerontokan rambut yang berlebihan bisa menjadi masalah yang menyusahkan, seringkali menimbulkan kekhawatiran dan mempengaruhi rasa percaya diri.

Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi masalah kerontokan rambut, di antaranya: Kurang gizi Kurang mengonsumsi makanan kaya nutrisi seperti zat besi, tembaga, seng, dan protein dapat menjadi faktor utama penyebab kerontokan rambut.

Tak hanya itu, kekurangan vitamin D juga menjadi penyebab lain kerontokan rambut.

Untuk menghindari hal ini, sempatkan diri untuk keluar dan berjemur di bawah sinar matahari secara rutin.

Ketidakseimbangan hormon Setelah usia 30 tahun, wanita dapat mengalami ketidakseimbangan hormon yang dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Ini biasanya disebabkan oleh konversi dihidrotestosteron (DHT) yang berlebihan.

Meskipun estrogen adalah hormon utama yang diproduksi wanita, testosteron dan androgen lain seperti DHEA juga terjadi di tubuh wanita.

Saat wanita mencapai usia tertentu, mereka mungkin mulai mengubah androgen menjadi DHT dan akan menyebabkan kerontokan rambut.

Masalah tiroid Jika kelenjar tiroid yang berada di bagian depan leher menghasilkan jumlah hormon tiroid yang berlebihan atau bahkan kurang dari yang dibutuhkan, maka siklus pertumbuhan rambut dapat berubah.

Namun, jika memiliki masalah tiroid, Anda akan melihat gejala lain bersamaan dengan rambut rontok, seperti penambahan atau penurunan berat badan, rentan terhadap suhu dingin atau panas, dan perubahan detak jantung.

Sindrom ovarium polikistik (PCOS) Wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) memiliki ketidakseimbangan hormon yang menciptakan tingkat androgen lebih tinggi dari biasanya.

Hal ini sering menyebabkan tumbuhnya rambut di wajah dan tubuh, sedangkan rambut di kepala semakin menipis.

PCOS juga dapat menyebabkan masalah ovulasi, jerawat, dan penambahan berat badan.

Stres Stres yang ekstrem dapat menyebabkan rambut rontok secara tiba-tiba.

Yang lebih menyeramkan, kerontokan rambut akibat stres dapat berlangsung selama beberapa bulan.

Meminimalisir stres dengan rutin berolahraga, yoga, meditasi, dan pijat akan mengurangi kemungkinan mengalami kerontokan rambut.

Tips mengontrol rambut rontok Sampo Sangat penting untuk memahami jenis kulit kepala dan memilih sampo yang tepat.

Anda juga perlu mengatur frekuensi mencuci rambut sesuai kondisi kulit kepala.

Misalnya, kulit kepala tergolong kering, terlalu sering mencuci rambut dapat menyebabkan rambut rontok.

Atau tidak mencuci rambut berminyak tiga kali seminggu dapat menyebabkan hal yang sama.

Selanjutnya, pastikan sampo tidak mengandung bahan kimia, termasuk sulfat, paraben, dan silikon, yang dapat membuat rambut rapuh dan rentan patah.

Kondisioner Kondisioner yang baik dapat memberikan keajaiban bagi rambut.

Kondisioner mengandung asam amino yang dapat membantu memperbaiki rambut rusak dan juga menjaganya tetap halus.

Diet dan olahraga Anda perlu memberi rambut semua nutrisi yang tepat, terutama banyak protein dan zat besi.

Namun, selain makan makanan seimbang, pastikan berolahraga secara teratur.

Yoga dan meditasi dinilai efektif dalam mengurangi rambut rontok.

Meminyaki Memberi rambut minyak esensial dapat meningkatkan sirkulasi darah dan memberi nutrisi pada akar.

Pastikan untuk memijat rambut seminggu sekali dengan minyak yang sesuai kulit kepala.

Tutup dengan topi mandi dan cuci dengan sampo ringan setelah dua jam.

Minyak esensial yang terkenal dapat mengatasi rambut rontok di antaranya lavender, rosemary, dan papermint.

Tidak terlalu banyak menggunakan produk penata rambut Menggunakan terlalu banyak produk yang mengandung bahan kimia pada rambut terbukti berbahaya dalam jangka panjang.

Yang terbaik adalah memberi istirahat dan mencoba resep alami buatan sendiri.