Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan potensi banjir pesisir atau banjir rob dari Aceh hingga Papua pada kurun 11-23 Juni 2022.

Dari beberapa faktor potensinya, ada fenomena supermoon, yaitu fase purnama dalam jarak terdekat bulan dengan bumi pada 14 Juni.

“Berpotensi menyebabkan terjadinya peningkatan ketinggian pasang air laut,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo.

Menurutnya, lewat siaran pers 8 Juni lalu, angin berembus konsisten dengan kecepatan cukup tinggi hingga 46 kilometer per jam di beberapa perairan di Indonesia.

Akibatnya akan meningkatkan tinggi gelombang seperti di Laut Jawa, Laut Sawu, Laut Flores, dan Laut Banda, hingga mencapai dua meter.

Adapun di perairan barat Sumatra, perairan selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur, dan Laut Arafuru, ketinggian gelombang lautnya mencapai tiga meter.

“Berdasarkan citra satelit altimetri, tinggi muka air laut menunjukkan adanya anomali positif yang berpotensi menyebabkan banjir pesisir lebih tinggi,” ujarnya.

Potensi banjir rob itu berbeda waktu di tiap wilayah.

Imbasnya bisa mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, aktivitas tambak garam, dan perikanan darat.

BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.

Lokasi dan waktu potensi banjir rob itu di pesisir barat dan timur Aceh pada 13-18 Juni 2022.

Pesisir Kota Medan dan Belawan (11-18 Juni), pesisir pantai Kota Padang dan Padang Pariaman serta pesisir selatan (13-16 Juni), kemudian pesisir Kota Batam, Tanjung Pinang, Bintan, Karimun, Lingga, Anambas, Natuna (11-19 Juni).

Adapun pesisir Bangka dan Tanjung Pandan (12-20 Juni), pesisir Bandar Lampung (13-19 Juni).

Pesisir utara DKI Jakarta dan Jawa Barat (12-17 Juni), pesisir utara Jawa Tengah (16- 23 Juni), pun pesisir selatan Cilacap, Yogyakarta.

Area Pelabuhan Surabaya, pesisir barat dan timur Surabaya dan Kalianget (12-18 Juni), pesisir selatan Bali (14-18 Juni), pesisir Bima dan Dompu (13-17 Juni), pesisir NTT (12-16 Juni).

Pesisir Kota Pontianak (14-22 Juni), Sampit dan Kotawaringin (17-21 Juni), pesisir Banjarmasin dan Kotabaru (15-18 Juni), pesisir Pulau Ambon, Seram Bagian Timur, Buru Selatan, Kepulauan Kai, Aru, dan Tanimbar (14-17 Juni) serta pesisir Merauke (11–17 Juni).