Pemerintah Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat kenaikan kasus cukup signifikan dari penularan Covid-19 yang terjadi di sebuah sekolah swasta wilayah itu.
“Dari sekolah swasta ini pada hari Minggu, 24 Juli 2022, bertambah lagi 15 orang, hari ini kami tiga kali ini evakuasi siswa dari SMA itu ke pusat Isolasi Terpadu Rusunawa Gemawang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sleman sekaligus Penanggungjawab Gedung Isoter Covid-19 Sleman, Makwan, Senin 25 Juli 2022.
Dari sekolah tersebut awalnya petugas mengevakuasi delapan siswa yang positif Covid-19 pada Rabu 20 Juli lalu.
Kemudian esok harinya petugas juga mengevakuasi empat siswa.
Sehingga total siswa yang dievakuasi ke pusat isolasi berjumlah 27 siswa.
“Kalau total penghuni yang isolasi di Rusunawa Gemawang saat ini ada 30 orang,” kata Makwan.
Di luar siswa itu ada juga mahasiswa dan masyarakat umum yang turut menjalani isolasi.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Yogyakarta Didik Wardaya mengatakan dengan kasus penularan yang kembali terjadi di lingkungan sekolah saat ini, belum mengarah untuk pemberhentian pembelajaran tatap muka (PTM).
“Untuk siswa yang terpapar sementara mengacu prosedur lama, dengan belajar dari rumah dulu, namun untuk PTM kami upayakan masih tetap berjalan,” katanya.
Saat ini, Dikpora Yogyakarta tengah mengupayakan agar vaksinasi booster bagi pelajar terus ditingkatkan.
“Kami juga terus memantau jika ada sekolah yang siswa atau gurunya terpapar Covid-19, sembari mengkaji tingkat risiko penularan di sekolah tersebut terutama dampaknya kepada siswa seberapa jauh,” kata dia.
Didik pun telah meminta semua sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
Sejumlah fasilitas untuk protokol kesehatan, seperti tempat cuci tangan, pengukur suhu, hingga stok masker harus disiapkan di sekolah.